Header Ads

Dividen Hunter : SMDR

Logo SMDR

Dividen hunter adalah 'serial' analisa saham yang dikhususkan untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dikoleksi untuk memperoleh dividen yang tinggi dimasa depan terhadap harga yang harus ditebus sekarang. Tentu dalam mencari saham dividen yang bagus, kita harus bisa memproyeksi labanya dimasa depan. Oleh karena itu saham dividen sebaiknya yang memiliki pertumbuhan atau laba bersih yang stabil, sehingga lebih mudah untuk diprediksi. Saham dividen bisa saja sekaligus value stocks maupun growth stocks, hal itu tentu sangat baik karena selain memperoleh return dari dividen, kita dapat memperoleh gain dari kenaikan harga saham.

Kali ini kita akan membedah saham PT Samudera Indonesia Tbk(SMDR) yang bergerak dibidang perkapalan. Perusahaan ini IPO pada tahun 1999.

Analisa ini menggunakan data terbaru sampai LK Q2 2017.

1. Balance Sheet


Sejak tahun 2007 ekuitas SMDR naik dari 181,6 juta USD menjadi 207,7 juta USD pada tahun 2016. Pertumbuhan ekuitasnya sangat lambat dan sensitif terhadap pengaruh kurs. Perusahaan ini memang bukan perusahaan yang bertumbuh.

2. Earning dan Profit Margin


Dari tahun 2007 sampai 2016 laba bersih bergerak tidak tabil dari 14,4 juta USD ke 12,26 juta USD. Bahkan SMDR sempat merugi pada tahun 2009. Memang dalam bisnis perkapalan yang sedang sulit ini, SMDR terlihat cukup baik dibandingkan perusahaan lain yang sering kali merugi. SMDR dapat survive dengan masih membuat profit walau kecil. ROE dan ROA rata-rata dalam 5 tahun terakhir adalah 5,15% dan 1,67%, yang terbilang kecil. Profit margin juga cukup tipis, NPM rata-rata 5 tahun terakhir adalah 2,1%. Proyeksi laba 2017(berdasarkan LK Q2) turun menjadi 6,66 juta USD.

3. Growth Rate


Jelas SMDR bukanlah growth stock. Dengan growth ekuitas secara C.A.G.R. sebesar 1,5% dan laba bersih malah menurun dari tahun 2007, bisa dikatakan SMDR tidak punya pertumbuhan. Bisa jadi ini karena bisnis perkapalan yang padat modal, serta belanja modal(capex) dan beban operasinya yang besar.

4. Rasio Valuasi


Pada saat artikel ini ditulis, SMDR dihargai dengan PBV 0,31 dan PER 9,69 di harga Rp 262. Dengan rasio ini, saya rasa valuasi ini bisa dianggap cukup fair mengingat dari SMDR tidaklah growth stock. Walaupun dari PBV terlihat sangat murah, namun itu menjadi wajar karena tidak ada pertumbuhan yang dapat diharapkan, kecuali perusahaan menemukan bisnis baru yang dapat menunjang pertumbuhan.

5. History dan Proyeksi Dividen



Tiap tahun perusahaan ini hampir selalu membagikan dividen kecuali disaat mereka merugi ditahun 2009. Rata-rata 3 tahun terakhir, Dividen Payout Ratio adalah 47%. Dengan EPS yang tidak stabil. Berdasarkan laba bersih dari Q2 yang disetahunkan memperoleh EPS Rp 27,04 dan bisa diproyeksikan dividen untuk tahun buku 2017 kurang lebih Rp 12,71. Proyeksi jumlah dividennya turun cukup jauh dari tahun sebelumnya Rp 25 persaham setelah Stock Split, dikarenakan asumsi EPS yang juga anjlok. Menurut saya EPS ini kemungkinan dapat lebih tinggi hingga akhir tahun, namun masih lebih rendah dari tahun 2016 yang membuat seharusnya dividen yang dibagikan juga lebih kecil.

Dengan asumsi harga yang akan ditebus adalah Rp 262 maka dividen yield yang akan kita dapat adalah 4,85%, namun bisa lebih besar jika EPS naik atau harga saham turun. Yield ini lebih besar dibandingkan rata-rata yield dividen saham blue chips di bursa sekitar 2-3%.

Diambil dari Yahoo Finance

Dari kebiasaannya dimasa lalu, SMDR biasanya membagikan dividen pada bulan Juni.

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data diatas, menurut saya SMDR kurang layak dibeli untuk dijadikan investasi karena walaupun dividennya yang menarik pada harga dibawah Rp 300, namun menurut saya SMDR merupakan perusahaan  yang tidak memiliki growth sehingga saya menyarankan saham lain yang memiliki growth lebih baik jika ingin investasi dalam jangka panjang. Namun jika anda adalah dividen hunter dan pandai mengambil cuan dari dividen SMDR cukup baik untuk anda.


Demikianlah sedikit ulasan Saham Dividen Hunter : SMDR. Semua tulisan ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis tidak pernah mengenyam pendidikan atau kursus untuk belajar akuntansi atau corporate finance, jadi jika ada kesalahan saya mohon berikan kritik dan saran melalui kolom komentar. :)

Tidak ada komentar