Header Ads

Dividen Hunter : INAI

Logo INAI


Dividen hunter adalah 'serial' analisa saham yang dikhususkan untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dikoleksi untuk memperoleh dividen yang tinggi dimasa depan terhadap harga yang harus ditebus sekarang. Tentu dalam mencari saham dividen yang bagus, kita harus bisa memproyeksi labanya dimasa depan. Oleh karena itu saham dividen sebaiknya yang memiliki pertumbuhan atau laba bersih yang stabil, sehingga lebih mudah untuk diprediksi. Saham dividen bisa saja sekaligus value stocks maupun growth stocks, hal itu tentu sangat baik karena selain memperoleh return dari dividen, kita dapat memperoleh gain dari kenaikan harga saham.

Kali ini kita akan membedah saham PT Indal Aluminium Industry Tbk(INAI) yang bergerak dibidang produsen aluminium eksrusion dan fabrikasi standar maupun customized. Produknya seperti tangga, rel tirau, body kontainer truk, bingkai partisi dan jendela perkantoran dsb. Perusahaan ini IPO pada tahun 1994.

Analisa ini menggunakan data terbaru sampai LK Q3 2017.
Website INAI : www.indalcorp.com

1. Balance Sheet


Sejak 2007 ekuitas INAI naik dari 75,6 miliar rupiah menjadi 258 miliar pada tahun 2016. Pertumbuhan ekuitasnya menurut saya sangat baik, namun dengan catatan INAI telah melakukan revaluasi aset pada tahun 2015 sehingga menambah aset sebesar 92 miliar. Struktur permodalan INAI menurut saya juga kurang baik karena rasio utangnya menurut saya cukup mengkhawatirkan dengan rasio utang berbunga terhadap ekuitas mencapai 230%.

2. Earning dan Profit Margin


Dari tahun 2007 sampai 2016 laba bersih bertumbuh dari 334 juta rupiah ke 35,5 miliar rupiah. Pertumbuhan tersebut sekilas terlihat sangat baik namun jika kita memperhatikan grafik labanya, maka laba INAI sangat fluktuatif. Bahkan pada tahun 2009 sempat rugi. Hal ini disebabkan karena fluktuasi bahan baku aluminium. Fluktuasi harga komoditas tersebut membuat pendapatan bisa terganggu apalagi jika perusahaan tidak memiliki daya tawar tinggi untuk menaikkan harga produknya. Hal kedua yang mempengaruhi tertekannya laba adalah beratnya beban keuangan yang harus ditanggung karena utang berbunga INAI sangat banyak.


ROE dan ROA rata-rata dalam 5 tahun terakhir adalah 12,5% dan 2,34%, yang terbilang baik karena mampu doble digit namun tak terlalu bagus. 

3. Growth Rate


Kinerja INAI dari tahun 2007 cukup bagus. Ekuitas dan laba bersih mereka naik masing-masing 341% dan 10632% dengan C.A.G.R. 14,6% dan 68%. Pertumbuhan laba bersih memang sangat baik, namun yang menjadi catatan adalah pertumbuhan ekuitas karena terdapat revaluasi aset sebesar 92 miliar dan pertumbuhan laba bersih tidak dapat dijadikan patokan karena sifat komoditas yang bersiklus.

4. Rasio Valuasi 


Pada saat artikel ini ditulis, INAI dihargai dengan PBV 0,84 dan PER 4,48 di harga Rp 354. Dengan rasio ini, sekilas valuasi ini bisa dianggap cukup murah, walaupun dari rasio PEG yang hampir 1  mengisyaratkan bahwa pertumbuhan laba tahun 2017 dari tahun 2016 sudah sejalan dengan pertumbuhan harga sahamnya.

5. History dan Proyeksi Dividen



INAI selalu membagikan dividen sejak tahun 2012. Rata-rata 3 tahun terakhir, Dividen Payout Ratio(DPR) adalah 49,7%%. Berdasarkan laba bersih dari Q3 yang disetahunkan memperoleh EPS Rp  58,72 dan bisa diproyeksikan dividen untuk tahun buku 2017 kurang lebih Rp 29,18. Kalkulasi ini tidak pasti, jumlah dividen pastinya akan ditetapkan pada RUPS.

Dengan asumsi harga yang akan ditebus adalah Rp 354 maka dividen yield yang akan kita dapat adalah 8,24%,. Yield ini besar untuk sebuah saham dividen, bahkan dibandingkan dengan saham-saham bluechip yang rata-rata 3%.

Diambil dari Yahoo Finance

Dari kebiasaannya sejak 2012, kemungkinan besar INAI akan membagikan dividen pada bulan Juli.

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data diatas, menurut saya INAI cukup layak dibeli untuk investasi karena dividen yield yang cukup besar dan valuasi sederhana yang cukup murah. Memang yang perlu diperhatikan lebih dalam lagi adalah tentang permodalan yang menurut saya kurang baik dan profitabilitas yang tidak konsisten karena semi komoditas. Saya cenderung wait and see sampai harga dan porsi utangnya turun menjadi value stock yang lebih baik lagi.


Demikianlah sedikit ulasan Saham Dividen Hunter : INAI. Semua tulisan ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis tidak pernah mengenyam pendidikan atau kursus untuk belajar akuntansi atau corporate finance, jadi jika ada kesalahan saya mohon berikan kritik dan saran melalui kolom komentar. :)

Tidak ada komentar