Header Ads

Dividen Hunter : SCCO

Logo SCCO

Dividen hunter adalah 'serial' analisa saham yang dikhususkan untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dikoleksi untuk memperoleh dividen yang tinggi dimasa depan terhadap harga yang harus ditebus sekarang. Tentu dalam mencari saham dividen yang bagus, kita harus bisa memproyeksi labanya dimasa depan. Oleh karena itu saham dividen sebaiknya yang memiliki pertumbuhan atau laba bersih yang stabil, sehingga lebih mudah untuk diprediksi. Saham dividen bisa saja sekaligus value stocks maupun growth stocks, hal itu tentu sangat baik karena selain memperoleh return dari dividen, kita dapat memperoleh gain dari kenaikan harga saham.

Kali ini kita akan membedah saham PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk(SCCO) yang bergerak dibidang manufaktur kabel. Perusahaan ini IPO pada tahun 1982.

Website SCCO : http://www.sucaco.com/

Produk SCCO
Sumber : Youtube. Diupload oleh channel Duta Perto Synergy.

1. Balance Sheet


Walaupun sudah sangat lama IPO, data yang dapat kami himpun baik dari idx dan website resmi SCCO, kami hanya mendapatkan data dari tahun 2010. Sejak 2010 ekuitas SCCO naik dari 424 miliar rupiah menjadi 1,2 triliun pada tahun 2016. Pertumbuhan ekuitasnya menurut saya sangat baik. Jika kita melihat LK kuartal 2 2017, terlihat bahwa ekuitas naik cukup signifikan, hal tersebut dikarenakan adanya revaluasi aset tetap berupa tanah yang mencatat surplus atas revaluasi aset tetap sebesat 1,2 triliun sehingga menambah ekuitas menjadi 2,49 triliun.

Liabilitas perusahaan ini terlihat cukup rendah namun hal tersebut dikarenakan ekuitas mereka naik signifikan. Porsi utang bank mereka cukup besar, pada tahun 2016 mereka memilihki 600 miliar utang bank. Lebih baik jika dana usaha sebuah perusahaan tidak terlalu bergantung dengan utang bank dikarenakan bunganya yang tinggi. Hal ini berisiko menggerus margin keuntungan ketika harga bahan baku melonjak, sehingga berpotensi mengalami kerugian. Namun manajemen yang baik seharusnya dapat mengendalikan kedua hal tersebut yang bisa dilihat di paragraf selanjutnya. Overall permodalannya cukup aman.

2. Earning dan Profit Margin


Dari tahun 2010 sampai 2016 laba bersih bertumbuh dari 60 miliar rupiah ke 340,5 miliar rupiah. Pertumbuhan tersebut tergolong sangat cemerlang. Namun sedikit kurang baik dari sisi konsistensi akibat fluktuasi harga bahan baku tembaga dan aluminium tiap tahunnya.


ROE dan ROA rata-rata dalam 5 tahun terakhir adalah 20,5% dan 9,63%, yang terbilang sangat bagus.

Akibat dari fluktuasi tersebut jelas terlihat pada tahun 2016 dimana harga tembaga mengalami penurunan yang signifikan sehingga mengangkat margin keuntungan dari sekitar 4% ke 9%. Margin keuntungan SCCO sebelum 2016 cukup stabil 2,8%-4% yang terbilang rata-rata dalam industri manufaktur kabel. Proyeksi laba 2017(berdasarkan LK Q2) adalah 242 miliar rupiah (semester 1 121 miliar rupiah). Informasi tambahan, manajemen sendiri hanya menargetkan laba bersih 219,5 miliar.

3. Growth Rate


Kinerja SCCO dari tahun 2010 sangat bagus. Ekuitas dan laba bersih mereka naik signifikan masing-masing 286% dan 560% dengan C.A.G.R. 19% dan 33%. Pertumbuhan ekuitas memang sangat baik, namun yang menjadi catatn adalah pertumbuhan laba bersih karena pertumbuhan tersebut hanya terjadi pada 3 tahun kebelakang terutama pada tahun 2016 yang melonjak. Hal tersebut bisa dilihat pada bagian tabel rasio valuasi dibawah ini. EPS growth 3 tahun kebelakang lebih tinggi daripada 7 tahun kebelakang(2010-2016). 

4. Rasio Valuasi


Pada saat artikel ini ditulis, SCCO dihargai dengan PBV 0,67 dan PER 6,87 di harga Rp 8.100. Dengan rasio ini, sekilas valuasi ini bisa dianggap murah namun perlu dicatat rasio PBV bisa sangat murah karena adanya revaluasi yang baru dilakukan tahun 2017. Dari rasio PEG yang sangat kecil(0,09), berarti pertumbuhan laba dalam 3 tahun terakhir jauh lebih cepat daripada pertumbuhan harga sahamnya yang mengartikan saham ini murah secara rasio PEG.

5. History dan Proyeksi Dividen


SCCO selalu membagikan  dividen, bisa dilihat dari data yahoo finance dibagian nomor 6, sejak 2002 mereka selalu membagikan dividen setiap tahun. Rata-rata 3 tahun terakhir, Dividen Payout Ratio(DPR) adalah 26%, namun terlihat dari grafik bahwa SCCO selalu mempertahankan DPR sekitar 30%, namun karena tahun 2016 terjadi peningkatan laba yang besar sehingga mereka menurunkan payout ratio yang mungkin dengan pertimbangan memanfaatkan kenaikan laba ini untuk menguatkan permodalan mereka kedepannya.

EPS sebenarnya agak fluktuatif, beberapa kali manajemen mencapai target pendapatan bahkan lebih tinggi, namun laba mereka juga sering tidak mencapai target, hal ini mungkin karena fluktuasi harga bahan baku yang tidak bisa diantisipasi. Berdasarkan laba bersih dari Q2 yang disetahunkan memperoleh EPS Rp 1.178 dan bisa diproyeksikan dividen untuk tahun buku 2017 kurang lebih Rp 307. Namun jumlah dividen pastinya akan ditetapkan pada RUPS.

Dengan asumsi harga yang akan ditebus adalah Rp 8.100 maka dividen yield yang akan kita dapat adalah 3,8%. Yield ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata yield dividen saham blue chips di bursa sekitar 2-3%.


Dari kebiasaannya sejak 2002, SCCO biasanya membagikan dividen pada pertengahan tahun antara bulan Juni dengan bulan Juli.

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data diatas, menurut saya SCCO cukup layak dibeli untuk investasi karena dividennya yang cukup menarik. Untuk value saya rasa cukup fair dengan cenderung agak murah dan growthnya walaupun tidak konsisten, namun prospek penjualan kabel didalam negeri saya rasa bagus karena selain faktor program 35000MW oleh pemerintah, SCCO juga menawarkan kabel telekomunikasi seperti fiber optic yang kedepannya dibutuhkan untuk mendukung infrastruktur teknologi dan telekomunikasi.


Demikianlah sedikit ulasan Saham Dividen Hunter : SCCO. Semua tulisan ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis tidak pernah mengenyam pendidikan atau kursus untuk belajar akuntansi atau corporate finance, jadi jika ada kesalahan saya mohon berikan kritik dan saran melalui kolom komentar. :)

Tidak ada komentar