My Portofolio Journal : A Great Start for Lifetime Journey
Sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis artikel diblog saya tercinta ini. Ketika saya cek kembali blog saya, ini adalah postingan terakhir saya "Dividen Hunter : ASGR (PT Astra Graphia Tbk)" yang terbit pada tanggal 21 Januari 2018. Ya, sudah hampir setahun penuh saya tidak menulis di blog ini. Bukannya saya berhenti dari dunia investasi saham dan pasar modal, tapi sepanjang tahun 2018 ini saya disibukkan dengan pekerjaan baru saya sebagai Aparatur Sipil Negara(ASN) disalah satu Direktorat Jenderal dan Kementerian terbaik di negara ini!(setidaknya menurut pendapat pribadi saya hahaha) Selama itu saya masih aktif berinvestasi, memantau perkembangan pasar, membaca buku-buku tentang investasi dan melakukan analisis-analisis pribadi, hanya karena kesibukan saya tidak lagi mendapat inspirasi dan semangat untuk menulis.
Namun akhir-akhir ini saya teringat kembali akan resolusi awal tahun lalu yaitu aktif berbagi ilmu dan pengalaman saya tentang investasi baik melalui blog maupun komunitas saya "AFSI Group" yang aktif berdiskusi setiap hari melalui aplikasi telegram. Hingga akhirnya saya menemukan tema yang akan saya angkat pada artikel saya kali ini yaitu Perjalanan Portofolio Saham selama 2 Tahun.
Ya, kebetulan pada akhir tahun 2018 ini bisa dibilang saya sudah 2 tahun aktif menjadi pelaku pasar modal(sebagai investor retail). Saya sudah mulai mengenal pasar saham saat kuliah sekitar akhir tahun 2016, kemudian pada tanggal 10 Januari 2017 akun RDI saya sudah dibuka dan siap melakukan transaksi saham pertama saya. Kebetulan saya membuka rekening saham melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia karena pada waktu itu lokasinya sangat dekat dengan kampus dan minimum deposit awalnya juga rendah.
Tidak terasa pada saat artikel ini ditulis kalender sudah berada dipenghujung tahun 2018 dan Bursa Efek Indonesia telah menutup perdagangan saham terakhir pada tahun 2018. Maka inilah saat yang tepat untuk merekap kembali bagaimana performa portofolio saya sepanjang setahun ini. Dan beginilah hasilnya...
Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Portofolio? |
Net Asset Value (NAV) portofolio saya tumbuh dari Rp. 1.000,- di awal tahun 2017 menjadi Rp. 1.148,56 di akhir tahun 2018 atau tumbuh sebesar 14,8% dalam 2 tahun. Pertumbuhan sebesar kurang dari 15% dalam 2 tahun merupakan pertumbuhan yang kurang memuaskan dalam instrumen investasi saham dimana para fund manager dan investor kelas dunia bisa membukukan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 20% atau lebih. Namun jika meniliti lebih dalam lagi performa yang kurang memuaskan tersebut disebabkan oleh performa portofolio saya pada tahun pertama yang cenderung stagnan. Maklum, tahun pertama saya masih sering kali terjadi trial and error, keputusan yang diambil juga sering kali gegabah dan analisis saya masih kurang tajam. Akibatnya performa portofolio saya melempem dan kalah terhadap IHSG yang bisa bertumbuh 16,8% pada tahun 2017.
Mulai ditahun kedua, portofolio saya mulai menumbuhkan sedikit buahnya. Pada awal tahun performa portofolio saya menanjak karena terdorong oleh saham-saham disektor konstruksi. Kemudian pada bulan-bulan selanjutnya sektor konstruksi pun kembali tertekan hingga sempat portofolio saya kembali minus, namun pada akhir tahun sektor tersebut bangkit kembali, dan pada waktu itu bukan cuma sektor konstruksi yang bergerak, tapi beberapa saham saya lainnya yang porsinya cukup besar seperti sektor properti juga bergerak naik sehingga kinerja portofolio saya tumbuh 16,1% dan unggul dengan selisih yang lebar mengalahkan IHSG pada tahun 2018!
Berikut adalah detil komposisi saham pada portofolio saya :
Portofolio Supermarket :) |
Yang Penting Konsisten!
Tahun-tahun pertama saya dalam berinvestasi saham kalau dilihat dari sisi nominal maupun persentase keuntungan memang bisa dibilang kurang memuaskan. Namun jika dibandingkan dengan ilmu dan pengalaman yang bisa saya dapatkan tentu tidak ternilai harganya. Menurut saya ini merupakan awal yang cukup baik dan saya sangat bersyukur di tahun-tahun pertama ini saya masih bisa mendapatkan(bonus) pertumbuhan portofolio walau tidak sebesar CAGR para fund manager kelas dunia.
Selama saya masih aktif mengatur portofolio sendiri, selama itu jugalah saya harus tetap belajar yang berarti sepanjang saya hidup saya harus tetap belajar. Ya! Saya akan tetap berinvestasi sepanjang umur saya. Kedepannya, dengan semakin tajam dalam menganalisis, matang mengambil keputusan dan tetap konsistennya saya dalam berinvestasi saham tentunya saya berharap mendapatkan return yang konsisten juga dimasa depan. Saya percaya value investing masih relevan dan dapat memberikan return yang memuaskan hingga saat ini(sampai pasar menjadi benar-benar efisien).
Oleh karena itu saya sangat menyarankan bagi para investor pemula untuk tidak menargetkan keuntungan terlebih dahulu, tapi serap dan kuasailah ilmu-ilmu bisnis, finansial, dan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan anda investasikan sahamnya. Nikmatilah prosesnya! Lebih cepat memulai investasi dan memahami bagaimana cara kerjanya semakin besar keuntungan jangka panjang yang siap anda tuai.
Salam Value Investing :)
Disclaimer : Segala emiten yang termuat dalam artikel ini baik secara tersirat maupun tidak tersirat bukanlah rekomendasi untuk membeli. Tetaplah lakukan PR anda terlebih dahulu!
Terimakasih pk sangat membantu
BalasHapussaya ijin bergabung di grup, terimakasih
BalasHapusBanyak banget emitennya pak,
BalasHapus