Header Ads

Review Buku : The Psychology of Money by Morgan Housel



"Doing well with money isn’t necessarily about what you know. It’s about how you behave"- Morgan Housel

Kutipan diatas memiliki makna yang dalam. Mayoritas dari kita berpikir tentang uang seperti fisika atau ilmu eksakta (dengan rumus, aturan dan hukum), sedikit tentang psikologi. Jika A dan B maka pasti akan C, jika bukan A dan B maka pasti D. Padahal dalam kenyataannya tidaklah selalu demikian. Mengelola keuangan sedikit berkaitan dengan kecerdasan intelektual, tetapi lebih berkaitan dengan bagaimana kita berperilaku terhadapnya. 

Ada sebuah artikel Wikipedia yang pembukaannya berjudul demikian "Ronald James Read adalah seorang dermawan Amerika, investor, pesuruh, dan petugas pom bensin." Intro yang janggal bukan? Bagaimana kata "dermawan, investor" bisa dalam satu kalimat dengan "pesuruh dan petugas pom bensin"?
Ronald Read tahun 1940 dalam Buku Tahunan SMA

Ronald Read merupakan orang pinggiran, biasa dan sederhana. Ia lahir dari keluarga petani di provinsi Vermont Amerika Serikat, daerah yang terpencil. Dia orang pertama dikeluarganya yang meraih pendidikan setara SMA, pada saat perang dunia kedua bergabung dengan Polisi Militer dan setelah keluar dari militer ia menjadi petugas pom bensin dan mekanik mobil selama 25 tahun. Kemudian ia menjadi 'cleaning service' di sebuah department store. Selebihnya tidak ada lagi yang menarik untuk dibahas. Hidupnya sederhana saja.

Read meninggal tahun 2014, diumur 92 tahun. Tapi seketika itu ia terkenal sampai ke media internasional. Hanya 4000 orang Amerika yang meninggal memiliki kekayaan 8 juta USD. Mantan janitor ini mendonasikan 2 juta USD untuk anak tirinya dan lebih dari 6 juta USD ke rumah sakit dan perpustakaan lokal. Orang-orang terbelalak, darimana ia mendapatkan uang itu?

Ternyata tidak ada rahasia. Tidak ada menang lotere ataupun warisan. Read menabung sebisanya dan menginvestasikannya di saham blue chips. Kemudian ia menunggu selama beberapa dekade dan uang tabungannya yang sedikit itu menjadi lebih dari 8 juta USD (setara 115 miliar rupiah!).

Itulah cerita dari si Janitor yang dermawan.


Beberapa bulan sebelum Ronald Read meninggal, seorang lain bernama Richard juga masuk berita.

Richard Fuscone adalah segala kebalikan Ronal Read. Ia adalah eksekutif Merril Lynch, salah satu perusahaan terbesar Amerika yang bergerak dibidang investasi. Lulusan Harvard dengan gelar MBA, ia memiliki karir yang gemilang didunia keuangan sehingga ia bisa menjadi filantopis di usia 40an.

Tapi kemudian semua runtuh. Ditengah tahun 2000-an Fuscone meminjam cukup banyak untuk memperluas rumah seluas 1700 meter pesegi yang memiliki 11 kamar mandi, 2 lift, 2 kolam renang, 7 garasi, dan menghabiskan lebih dari 90.000 USD perbulan untuk biaya perawatan.

Kemudian krisis keuangan 2008 terjadi. Semua terkena dampaknya. Termasuk Fuscone juga tersapu kedalamnya. Utangnya yang banyak, tidak adanya pendapatan, dan kebanyakan asetnya sangat tidak likuid membuatnya bangkrut. 


Pelajaran yang dapat diambil bukan sekedar, jangan bodoh, jadilah seperti Read, hindari perilaku Ronald. 

Tetapi lebih dari itu. 

Yang menakjubkan dari cerita ini adalah bagaimana keadaan yang sangat unik ini terjadi didunia keuangan. Bagaimana seorang yang tanpa pendidikan dan gelar yang tinggi, latar belakang, pengalaman dan relasi bisa melampaui seorang yang terdidik, terlatih dan dengan koneksi yang hebat? Mustahil ada seorang seperti Ronald Read yang bisa melakukan transplantasi jantung lebih baik daripada ahli bedah lulusan harvard, atau mendesain gedung pencakar langit lebih baik daripada arsitek berpengalaman.

Namun kisah ini terjadi di dunia keuangan atau investasi.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Itu semua dibahas dalam buku The Psychology of Money.

Buku ini terdiri dari berbagai cerita yang membuka sudut pandang baru tentang uang dan aspek-aspek kehidupan yang dipengaruhinya. Wawasan anda akan diperluas dan anda juga akan dihadapkan dengan realitas yang terjadi saat ini.

Berikut beberapa judul bab dan kutipan yang menarik.

1. No One's Crazy : Pengalaman pribadi mu dengan uang mungkin terdiri atas 0,00000001% dari yang terjadi di dunia, tetapi setara 80% dari yang kamu pikir cara dunia bekerja. 
2. Luck and Risk : Tidak ada yang sebaik atau seburuk yang terlihat. Apa yang terjadi jika Bill Gates tidak sekolah di salah satu dari segelintir SMA di dunia yang memiliki komputer?
3. Confounding Compounding : 81 Billion USD dari kekayaan Warren Buffet's yang sebesar 84,5Billion datang setelah ia berusia 65 tahun. Ribuan buku membahas bagaimana ia membangun kekayaannya hingga sebanyak itu, tetapi sedikit yang menjelaskan bahwa ia telah menjadi investor yang baik sejak ia anak-anak.
4. Freedom : Kebebasan mengatur waktu adalah manfaat terbesar dari uang. Anakmu lebih menginginkan dirimu daripada uang mu.
5. Man in the Car Paradox : Orang-orang  berfikir menaiki mobil keren membuat ia terlihat keren, padahal sebenarnya orang akan berfikir "Wow, jika aku punya mobil itu orang akan berfikir aku keren". 
6. Wealth is What You Don't See : Menghabiskan uang untuk pamer seberapa kaya dirimu adalah cara tercepat untuk menjadi lebih miskin. Kekayaan adalah 'sumber daya' yang belum digunakan. 



Banyak lagi topik yang dibahas dalam buku ini. Banyak kasus-kasus besar didunia, data-data penting tentang ekonomi dari waktu ke waktu yang perlu kita ketahui agar lebih bijak dalam mengatur keuangan.

Saya merekomendasikan buku The Psychology of Money untuk siapa saja yang ingin lebih bijak dan terarah dalam mengatur keuangan pribadi hingga bagi yang ingin menemukan makna-makna baru untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan sejahtera. Demikianlah ulasan saya tentang buku The Psychology of Money by Morgan Housel. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar