Header Ads

Dividen Hunter : SIDO

Logo SIDO

Dividen hunter adalah 'serial' analisa saham yang dikhususkan untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dikoleksi untuk memperoleh dividen yang tinggi dimasa depan terhadap harga yang harus ditebus sekarang. Tentu dalam mencari saham dividen yang bagus, kita harus bisa memproyeksi labanya dimasa depan. Oleh karena itu saham dividen sebaiknya yang memiliki pertumbuhan atau laba bersih yang stabil, sehingga lebih mudah untuk diprediksi. Saham dividen bisa saja sekaligus value stocks maupun growth stocks, hal itu tentu sangat baik karena selain memperoleh return dari dividen, kita dapat memperoleh gain dari kenaikan harga saham.

Kali ini kita akan membedah saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk(SIDO) yang bergerak dibidang farmasi. Perusahaan ini IPO pada tahun 2013.

1. Balance Sheet



Walaupun baru IPO pada tahun 2013, namun kami mendapatkan data laporan keuangan sampai 2012. Sejak IPO, ekuitas SIDO naik dari Rp 2.625 miliar menjadi Rp 2,757 miliar pada tahun 2016. Pertumbuhan ekuitasnya menurut kami lambat. Namun liabilitas perusahaan ini sangat rendah, pada tahun 2016 hanya Rp 229 miliar dan tidak ada hutang bank sehingga kondisi permodalannya sangat sehat.

2. Earning dan Profit Margin



Dari tahun 2013 sampai 2016 laba bersih bertumbuh dari Rp 405 miliar ke Rp 480 miliar. Pertumbuhan tersebut memang stabil namun masih tergolong lambat. ROE dan ROA rata-rata dalam 5 tahun terakhir adalah 16,41% dan 15,07%, yang terbilang besar namun bukan berarti pertumbuhan yang besar karena jumlah return hanya bertumbuh sedikit sementara jumlah ekuitas maupun aset hampir tidak bertumbuh.

Profit margin juga cukup lebar, NPM rata-rata 5 tahun terakhir adalah 18,65% dan margin terlihat konsisten cenderung semakin baik. Proyeksi laba 2017(berdasarkan LK Q2) adalah Rp 489,9 miliar.

3. Growth Rate


Melihat rata-rata pertumbuhan sejak IPO, jelas SIDO bukanlah growth stock. Dengan growth ekuitas secara C.A.G.R. hanya sebesar 1,65% dan laba bersih 5,78%, bisa dikatakan SIDO telah mature dan sulit untuk bertumbuh. Bisa jadi ini karena bisnis bisnis jamu sudah tidak terlalu menarik pada masa kini, sehingga perusahaan harus menemukan cara untuk meningkatkan daya tarik produknya dengan mengeluarkan produk-produk baru yang inovatif.

4. Rasio Valuasi


Pada saat artikel ini ditulis, SIDO dihargai dengan PBV 2,8 dan PER 14,94 di harga Rp 488. Dengan rasio ini, saya rasa valuasi ini bisa dianggap agak mahal mengingat dari SIDO tidak bertumbuh dengan pesat walaupun memang brand Sido Muncul sudah melekat dimasyarakat dan penguasa di bisnis jamu. 

5. History dan Proyeksi Dividen



Tiap tahun perusahaan ini selalu membagikan dividen. Rata-rata 3 tahun terakhir, Dividen Payout Ratio adalah 84%. Dengan EPS yang stabil dan cenderung meningkat. Berdasarkan laba bersih dari Q2 yang disetahunkan memperoleh EPS Rp 33 dan bisa diproyeksikan dividen untuk tahun buku 2017 kurang lebih Rp 27,56. Menurut saya EPS ini kemungkinan dapat dicapai hingga akhir tahun, minimal tidak lebih rendah dari tahun 2016. Namun dari proyeksi tersebut bisa lebih tinggi atau rendah tergantung keputsan dalam RUPS. Sebagai informasi tambahan, dalam prospektus SIDO disebutkan bahwa minimal dividen yang dibagikan adalah 20% dari laba bersih yang diperoleh.

Dengan asumsi harga yang akan ditebus adalah Rp 488 maka dividen yield yang akan kita dapat adalah 5,65%, namun bisa lebih besar jika EPS bisa lebih besar atau harga saham turun. Yield ini lebih besar dibandingkan rata-rata yield dividen saham blue chips di bursa sekitar 2-3%.


Dari kebiasaannya sejak 2014, SIDO biasanya membagikan dividen pada bulan Mei.

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data diatas, menurut saya SIDO cukup layak dibeli untuk dijadikan investasi karena dividennya yang menarik pada harga dibawah Rp 500 dan keuangannya sangat kokoh, namun menurut saya harga SIDO sekarang cukup mahal dibandingkan perusahaan konsumer lain yang pertumbuhannya sangat bagus.Payout Ratio yang cukup besar bisa jadi menunjukkan perusahaan sedang berada diposisi menikmati investasi yang telah dilakukan(cash cow) dan tidak lagi agresif mencari ladang bisnis baru. Perusahaan ini perlu mencari produk-produk baru bahkan mungkin bisnis baru(diversifikasi) untuk memperoleh pertumbuhan dimasa depan.


Demikianlah sedikit ulasan Saham Dividen Hunter : SIDO. Semua tulisan ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis tidak pernah mengenyam pendidikan atau kursus untuk belajar akuntansi atau corporate finance, jadi jika ada kesalahan saya mohon berikan kritik dan saran melalui kolom komentar. :)

Tidak ada komentar