Pengalaman Pakai By.U Selama 10 Bulan
Kebutuhan manusia akan data internet semakin hari semakin tinggi. Hampir semua hal dalam kegiatan kita melibatkan koneksi internet, mulai dari komunikasi dengan teman/rekan/keluarga baik melalui chat ataupun video call, baca berita, berbelanja, sampai hiburan streaming video dan film pasti menggunakan data. Wajar jika kuota internet menjadi kebutuhan dasar manusia masa kini melengkapi sandang, pangan dan papan.
Pemakaian kuota internet saya tergolong cukup besar. Saya bisa menghabiskan data sampai 50GB perbulannya. Sebagian besar untuk menonton video dari youtube dan sosial media seperti instagram. Pemakaian saya terlihat besar karena dirumah saya tidak memiliki internet kabel sehingga saya harus beli kuota yang besar tiap bulan juga untuk memenuhi kebutuhan internet saya ketika menggunakan komputer/laptop.
Diawal 2020 saya mulai mendengar provider baru bernama By.U. Provider ini mengaku sebagai "Provider serba digital" karena dari proses membeli kartu perdananya sampai mengisi pulsa dan beli paket semua ada dalam aplikasi. Namun pada awalnya bukan ini yang benar-benar membuat saya tertarik, tapi karena By.U ternyata mengunakan jaringan Telkomsel. Saya sebagai pengguna XL tentu tertarik karena harus diakui jaringan Telkomsel sangatlah luas dan jika saya sedang berpergian keluar kota sering kali sinyal XL hanya mendapat 3G atau tidak dapat sama sekali. Pada awal kemunculannya promo kuota mereka yang mereka tawarkan terbilang besar sehingga saya tertarik untuk mencoba.
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya sepanjang memakai By.U selama 10 bulan ini. Mulai dari proses membeli kartu perdana By.U ini sangat mudah karena dipandu melalui aplikasi, nomor pun kita bisa pilih sendiri dan pembayarannya bisa dari berbagai macam dompet digital. Setelah bayar tinggal tunggu kartunya datang, jika sudah sampai lakukan registrasi NIK seperti kartu perdana biasa. Simpel. Saya rasa tidak perlu menjelaskan secara detil tahapan ini karena sudah banyak artikel atau video youtube yang menjelaskannya.
Kuota
Saya langsung masuk ke topik paling penting. Kuota By.U banyak variasinya sehingga dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Mulai dari 1GB/hari seharga Rp 4.000, sampai 34GB/30hari seharga Rp 100.000. Saya sebagai value investor sejati pasti memilih paket yang paling value deal, alias yang paling murah per GBnya. Hahaha.. Kebetulan ada satu paket kuota yang cukup menarik bagi saya yaitu 10GB/hari seharga Rp 10.000. Paket tersebut sangat cocok bagi yang dalam sehari bisa menghabiskan banyak kuota ekstra karena hal-hal insidentil. Misal, ketika pandemi Covid ini WFH menjadi marak, karyawan dapat berkerja dari rumah. Meeting pun menggunakan Video Conference, tentu sangat menghabiskan kuota yang banyak jika dirumah tidak ada koneksi internet kabel. Paket 10GB/hari pun menjadi solusi. Dengan kuota sebanyak itu kita pun tenang kuota tidak akan cepat habis. Estimasi 1 jam Video Conference membutuhkan 600-800MB sehingga secara teori bisa aman sampai 10 jam lebih penggunaan ViCon. Memang paket ini tidak praktis karena harus beli setiap hari namun demi kuota ekstra besar menurut saya tidak masalah, toh tidak setiap hari kita butuh kuota besar.
Paket data utama ini saya perhatikan semakin murah, contohnya sekitar bulan September paket data 100rb masih hanya mendapatkan kuota 23GB lalu sekarang sudah menjadi 34GB. Mungkin ini bentuk respon ByU dengan datangnya kompetitor baru seperti Switch dan LiveOn yang menawarkan harga paket data yang juga murah. Namun tentu saja soal luas jaringan belum tentu selevel ByU yang di'backup' Telkomsel.
Selain paket data utama, terdapat tambahan yang dinamakan topping. Topping adalah tambahan paket diatas paket utama yang bisa kita pesan sesuai kebutuhan. Misal jika kita sering menggunakan Instagram, maka ada paket 3GB/30 hari seharga 5 ribu saja, artinya per GBnya lebih murah daripada paket utama. Selain itu ada juga paket khusus youtube, facebook, twitter, tiktok, vidio, line, joox, spotify dan whatsapp yang dapat anda pilih sesuai kebutuhan.
By.U sepengalaman saya sudah pintar dan jujur dalam penawaran paket datanya, semua paket data utama dapat dipakai 24 jam tanpa batasan aplikasi (kecuali topping). Jika paket data habis maka internet akan terhenti dan tidak akan menyedot pulsa anda, tidak seperti paket data provider lain yang diam-diam langsung menyedot pulsa anda berdasarkan pemakaian per-MB yang sangat mahal. Juga ketika menggunakan topping, jika kita mengakses aplikasi yang sesuai topping kita beli maka kuota yang terpakai dahulu adalah topping bukan kuota utama, Nice!
4 Bulan belakangan, ada penawaran paket unlimited namun kecepatannya dibatasi. Pertama kali 1Mbps seharga 100 ribu untuk 30 hari. Kecepatan tersebut sebenarnya sudah cukup untuk streaming youtube resolusi 480p atau bahkan 720p, juga VidCon walau harus menurunkan kualitas video tapi selama ini lancar-lancar saja. Tentu untuk yang tidak perlu koneksi yang kencang paket ini sangat cocok agar tidak khawatir kuota habis. Namun paket tersebut tidak selalu ada dan berubah penawarannya menjadi mingguan. Lalu paket unlimited tersebut kembali dan yang bulananmya harganya sudah naik jadi 140 ribu namun kecepatannya meningkat jadi 1,5Mbps. Lalu terakhir bulan November lalu paket tersebut harganya tetap namun kecepatannya meningkat lagi menjadi 2Mbps. Menurut saya paket data inilah yang paling value deal jika penggunanya sering streaming atau video conference asal tidak dengan kualitas tinggi sekali (fullhd/1080p keatas). Sepertinya saat ini By.U sedang bereksperimen dengan penawaran paket datanya sehingga harga dan varian paket data akan berubah-ubah dalam waktu yang akan datang.
Kecepatan
Kualitas sinyal di daerah rumah saya |
Untuk hal ini sangat relatif tempat dan waktunya. Didaerah rumah saya sinyal By.U sebenarnya cukup baik namun entah kenapa pada modem Huawei yang saya gunakan di PC hanya pada level 2 bar saja, tapi pada HP Xiaomi dan Samsung cukup stabil full bar.
Ketika saya sedang menggunakan paket unlimited (yang pada waktu itu kecepatannya 1,5 Mbps) kecepatan maksimalnya hanya 1,5Mbps. Tapi sepengalaman saya sebelumnya kecepatan normalnya biasa saja, cukup untuk streaming 720p tanpa buffering. Lain hal jika ketika menggunkaan paket data dengan limit kuota, kecepatannya bisa tinggi mencapai 10Mbps.
Namun ketika By.U saya gunakan pada modem Huawei, ping pada game tertentu tidak stabil, masih jauh lebih stabil dan rendah ping dari kartu XL saya. Namun ketika menggunakan speedtest pingnya mirip. Saya juga tidak tau solusi akan hal ini apakah karena sinyal XL yang lebih stabil daripada By.U di modem atau ada hal lain.
Seperti pada hasil speedtest diatas, hasilnya juga bervariasi tergantung waktu pengetesan. Pada jam-jam sibuk seperti siang hari terkadang kecepatan hanya bisa mencapai 2-4 Mbps saja. Tapi jika dites pada jam-jam sepi seperti tengah malam dan dini hari, kecepatannya bisa mencapai 20 Mbps.
Kesimpulan
Sepanjang menggunakan By.U saya cukup puas dengan pelayanan dan kualitas jaringannya. Memang belum sepenuhnya stabil dan kencang tapi bisa dibilang 98% waktu dapat memenuhi kebutuhan. Dengan harga kuota yang reasonable malah bisa dibilang cukup murah, apalagi akhir-akhir ini ada promo paket unlimited yang kecepatannya masih cukup bisa diandalkan. Sepertinya paket unlimited ini bentuk respons By.U terhadap provider serba digital dari kompetitor baru seperti Live.On dan Switch yang saya amati paket datanya juga cukup murah. Ini juga pertanda By.U cepat merespon apa yang dibutuhkan pelanggannya agar tetap setia dan tidak berpindah ke kompetitor. Jangan lupa keunggulan By.U yang tidak terbantahkan yaitu dengan menggunakan jaringan Telkomsel, By.U seharusnya dapat diandalkan jika berpergian ke luar kota.
Semoga persaingan antara provider baik yang serba digital atau provider konvensional semakin baik, sehingga pengguna mendapatkan penawaran paket data yang semakin hari semakin dapat dijangkau oleh banyak masyarakat. Sehingga pada akhirnya semakin banyak masyarakat yang melek teknologi.
Post a Comment